Jangan remehkan para
petani. Karena dari merekalah kita mendapatkan obat murah. Penelitian
terbaru yang dipublikasikan di American Association for Cancer
Research’s Sixth Annual International Conference on Frontiers di Cancer
Prevention, Philadelphia Amerika Serikat menyebutkan, bahwa buah beri
hitam dan brokoli muda serta beberapa sayuran segar dapat mengurangi
risiko kanker esophagus dan saluran empedu.
Sayur dan buah telah
lama diketahui mampu mengurangi risiko munculnya kanker tertentu.
Berdasar riset sebelumnya, American Cancer Society merekomendasikan agar
kita mengonsumsi lima jenis buah dan sayur setiap hari.
Dalam
penelitian awal, para peneliti dari Ohio State University menemukan,
beri hitam melindungi kita dari kanker esophagus dengan cara mengurangi
proses stres oksidatif yang dihasilkan oleh Barret esophagus, sebuah
kondisi pra kanker yang biasa disebut penyakit gastroesopagus refluks.
Esophagus merupakan terowongan panjang yang menghubungkan kerongkongan
dengan perut. Penyakit refluks menyebabkan asam perut secara terus
menerus melonjak ke atas ke arah kerongkongan. Dan menyebabkan rasa
panas di mulut.
“Khusus pada pasien penderita Barret, refluks
pada perut dan asam empedu menyumbang terjadinya kerusakan oksidatif.
Jadi, hipotesis kami adalah bahwa makanan yang mengandung bahan-bahan
pelindung seperti antioksidan, vitamin, mineral dan fitokimia lain
mungkin akan merestorasi keseimbangan oksidatif,” ungkap Laura Kresty,
peneliti utama.
Orang dengan penyakit Esophagus Barret biasanya
30 sampai 40 kali biasanya bakal berisiko menderita kanker esophagus.
Angka harapan hidupnya sampai lima tahun hanya 15 persen.
Tim
peneliti ini memberi 32 sampai 45 gram beri hitam setiap hari selama
enam bulan kepada 20 pasien penderita esophagus Barret. Mereka
menganalisa perubahan dalam darah, urin, dan jaringan sebelum, selama,
dan setelah perawatan dan menemukan kadar penanda adanya stres oksidatif
yang lebih rendah baik pada urin maupun contoh jaringan.
Pada
penelitian sebelumnya, beri hitam memang mampu menurunkan risiko
munculnya kanker mulut, esophagus, dan kolon. Ahli diet, Wendy
Demark-Wahnefried, professor ilmu perilaku pada M.D Anderson Cancer
Center di Universitas Texas, Huoston, mengatakan bahwa dia merasa lebih
cocok menasihati penderita Barret untuk mengonsumsi beri hitam. “Ini
tidak akan menyakitkan,” ungkap Wendy.
Sementara itu, penelitian
yang dilakukan di Roswell Park Cancer Institute di Buffalo, New York,
Amerika Serikat menemukan bahwa brokoli dan beberapa sayuran segar dapat
digunakan untuk melawan kanker kandung kemih.
Dengan menggunakan
tikus, tim yang diketuai Dr. Yuesheng Zhang, professor ahli kanker ini
mendemonstrasikan bahwa ekstrak brokoli dapat mengngari munculnya kanker
kandung kemih sampai 70 persen.
“Penelitian kami yang terkini
menunjukkan bahwa ekstrak brokoli dapat menghambat berkembangnya kanker
kandung kemih. Kami belum tahu, apakah ekstrak yang sama dapat
menghambat kanker kandung kemih bila sudah tumbuh,” ujar Zhang yang juga
mengungkapkan bahwa kandungan sulforaphane pada brokoli inilah yang
mampu mencegah kanker.
“Selanjutnya kami berencana meneliti ekstrak brokoli untuk melawan kanker pada manusia,” jelas Zhang.
Tim
kedua pada institute yang sama menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi
tiga porsi atau lebih sayuran mentah segar setiap bulan mengurangi
risiko terkena kanker kandung kemih sebanyak 40 persen. Sayuran segar
ini antara lain brokoli, kobis, dan bunga kol.
Tim ini
menganalisa kebiasaan diet pada 275 orang yang menderita kanker kandung
kemih tahap awal dan 825 orang yang sehat. Para peneliti ini secara
khusus menanyai seberapa banyak orang-orang ini mengonsumsi sayuran
matang dan mentah yang mereka konsumsi sebelum terdiagnosis penyakit dan
apakah mereka merokok.
Analisa ini menunjukkan bahwa makin
mentah dan segar sayuran yang dikonsumsi, makin rendah risiko
orang-orang ini menderita kanker kandung kemih. Sebagai perbandingan
pada perokok dan mereka yang hanya mengonsumsi sayuran mentah kurang
tiga porsi setiap hari, mereka yang bukan perokok dan mengonsumsi tiga
porsi sayur mentah setiap hari, 73 persen lebih rendah risikonya
menderita kanker kandung kemih.
“Dalam penelitian kami, ditemukan
konsumsi sayuran segar dan mentah menurunkan risiko kanker kandung
kemih pada perokok ringan dan berat,” ujar Li tang, ketua peneliti. Para
peneliti ini menegaskan bahwa manfaat ini datang dari sayuran mentah
dan segar.
“Ini juga menegaskan bahwa ada banyak ragam komponen
dalam sayur dan buah yang bermanfaat menurunkan risiko kanker. Riset
seperti ini membantu membantu kita memahami pengaruh nutrisi spesifik
untuk tipe kanker tertentu,” jelas Colleen Doyle, Direktur Gisi dan
Aktivitas Fisik pada American Cancer Society.
“Masaklah sayur
secepat mungkin atau kalau mungkin konsumsilah sayuran segar setiap hari
sekurangnya lima porsi, lima jenis warna. Makanan-makanan ini banyak
mengandung antioksidan dan fitokimia. Kanker pasti enggan mampir di
tubuh Anda,” jelas Doyle.
Kamis, 21 Februari 2013
Sayur Mentah sebagai Penangkal Kanker
Diposting oleh arini biday di 01.01
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar